Jakarta –
Badan Penyelenggara (BP) Haji mengumumkan kesiapannya untuk bertransformasi menjadi Kementerian Haji dan Umrah. Hal ini disampaikan oleh Kepala BP Haji, Mochamad Irfan Yusuf.
Dalam acara Evaluasi Nasional Kesehatan Haji Bersama Perdokhi & BPH – 2025 yang berlangsung di kantor Kemenag Thamrin, Jakarta Pusat pada Sabtu (23/8/2025), Gus Irfan menyatakan, “Kalau istilah pesantren, sami’na wa ato’na (kami mendengar dan kami taat). Kalau kita diperintah sebagai kementerian, siap. Tetap sebagai badan, kita siap.”
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rencana transformasi ini merupakan bagian dari pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Penyelenggaraan Haji dan Umrah yang saat ini sedang dikebut oleh Komisi VIII DPR RI.
Menurut Gus Irfan, perubahan status menjadi kementerian akan memberikan ruang gerak yang lebih leluasa dalam pelaksanaan tugas dan pelayanan kepada jemaah. Namun, ia menyadari bahwa tanggung jawab yang diemban akan jauh lebih besar.
Ia menegaskan, “Tentu satu sisi kita bersyukur, tapi di sisi lain itu jadi tanggung jawab amanah yang luar biasa. Kepercayaan pemerintah dari Pak Prabowo maupun rakyat melalui DPR harus kita wujudkan dalam bentuk pelayanan terbaik untuk jemaah.”
Kesiapan dan Rencana Organisasi
Gus Irfan juga menambahkan bahwa timnya telah menyiapkan berbagai hal, baik untuk tetap sebagai badan maupun bertransformasi menjadi kementerian. Ratusan Standar Operasional Prosedur (SOP) telah disusun, mulai dari pendaftaran hingga berbagai layanan lainnya yang berhubungan dengan haji dan umrah.
“Semuanya sudah kita siapkan. Tinggal nanti didok (ditetapkan) oleh DPR, jika sebagai badan, kita laksanakan SOP badan. Sebaliknya, jika didok sebagai kementerian, kita laksanakan SOP kementerian,” jelasnya.
Wakil BP Haji, Dahnil Anzar Simanjuntak juga menurunkan informasi penting terkait dengan perubahan ini. Menurutnya, perpindahan ke kementerian tidak akan memerlukan anggaran besar untuk aset. Gedung-gedung Pusat Layanan Haji Terpadu (PLHUT) yang telah ada di kabupaten/kota akan dialihfungsikan menjadi kantor Kementerian Haji di daerah.
“Di daerah nanti gimana? Provinsi dan kabupaten, tinggal di-shifting saja,” ungkap Dahnil. Artinya, posisi dan jabatan yang ada saat ini pada Kementerian Agama akan berlanjut dan disesuaikan dengan perubahan status ini, sehingga tidak ada pemborosan anggaran negara lebih lanjut. “Aset sudah siap semua,” tambahnya.
Impian Penuh Makna dalam Menunaikan Ibadah Haji
Bagi umat Islam, menunaikan ibadah haji adalah salah satu rukun Islam yang paling diidamkan. Namun, proses menuju keberangkatan haji tidak selalu mudah. Mulai dari pendaftaran, penyediaan akomodasi, hingga kebutuhan lainnya, semua harus dikelola dengan baik agar jemaah dapat menjalani ibadah ini dengan tenang dan khidmat.
Transformasi ini diharapkan akan membawa sistem yang lebih baik dalam penyelenggaraan haji, sehingga siapa pun yang akan berangkat haji bisa mendapatkan pelayanan yang berkualitas tinggi. Sistem yang terorganisir dan efisien akan mengurangi masalah yang sering dihadapi para jemaah, seperti penundaan atau ketidakpastian dalam penyelenggaraan. Terlebih lagi, dengan adanya kementerian khusus yang mengurus haji dan umrah, diharapkan pelayanan akan menjadi lebih profesional serta lebih responsif terhadap kebutuhan jemaah.
Peluang untuk Berpartisipasi dalam Pembentukan Kementerian Haji yang Efektif
Seluruh elemen masyarakat diharapkan berkontribusi untuk mensukseskan transformasi ini. Dalam hal ini, partisipasi dari pihak-pihak terkait, baik pemerintah maupun masyarakat, sangat penting. Ini akan membantu dalam menciptakan kementerian yang bukan hanya efektif tetapi juga peka terhadap aspirasi jemaah.
BP Haji sudah menunjukkan komitmennya untuk bertransformasi dengan cara yang transparan dan akuntabel. Dengan dukungan semua pihak, perubahan ini diharapkan akan memberikan manfaat yang luas bagi umat Muslim di seluruh Indonesia yang ingin menunaikan ibadah haji dan umrah.
Kesimpulan
Transformasi Badan Penyelenggara Haji menjadi Kementerian Haji dan Umrah merupakan langkah besar yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan haji. Dengan segala kesiapan dan SOP yang telah disusun, BP Haji menunjukkan bahwa mereka siap untuk menjawab tantangan yang ada.
Kepastian dan kejelasan dalam pelayanan akan membawa kenyamanan bagi jemaah haji, dan tentu akan makin memperkuat posisi Indonesia sebagai negara dengan jumlah jemaah haji terbesar di dunia. Mari kita doakan dan dukung proses transformasi ini agar berjalan dengan lancar, serta berkontribusi positif bagi umat Islam di seluruh tanah air.
Siap untuk Haji yang Tidak Terlupakan?
Kunjungi honori kami di Hajicepat untuk mempersiapkan perjalanan haji Anda yang penuh makna!