Jakarta –
Hasil kesepakatan antara Panitia Kerja (Panja) Haji DPR RI dan Pemerintah Indonesia mengungkapkan rincian baru mengenai pelaksanaan ibadah haji untuk tahun 1447 H/2026 M. Salah satu informasi penting yang disampaikan adalah rata-rata masa tinggal jemaah haji di Arab Saudi yang diperkirakan mencapai 41 hari. Ketua Komisi VIII DPR RI, Marwan, mengumumkan keputusan ini dalam rapat yang berlangsung di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, pada Rabu (29/10/2025).
Dalam penjelasasannya, Marwan menggambarkan bahwa selama 41 hari tersebut, jemaah akan mendapat makanan yang bervariasi, dengan komposisi berbeda di Makkah dan Madinah. Di Makkah, para jemaah akan menerima 84 kali makanan serta tambahan 15 kali makanan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Makanan yang disajikan telah dirancang untuk memberikan pengalaman kuliner yang sesuai dengan selera Nusantara, karena semuanya akan dimasak oleh juru masak asal Indonesia.
Pengaturan catering yang berfokus pada masakan Nusantara menunjukkan betapa pentingnya kepuasan jemaah selama menunaikan ibadah haji. Berbeda dengan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, di mana jemaah sering kali menerima makanan yang tidak sesuai dengan selera lokal, langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan dan kebahagiaan jemaah.
Sementara itu, di Madinah, jemaah akan mendapatkan konsumsi sebanyak 27 kali selama masa tinggal mereka. Menu katering ini dirancang agar merefleksikan cita rasa Indonesia, bertujuan untuk menciptakan suasana yang lebih akrab bagi jemaah. “Menu katering untuk jemaah haji harus berbahan baku dan bercita rasa Nusantara serta juru chef dari Indonesia,” ungkap Marwan, menunjukkan komitmen pemerintah untuk meningkatkan pengalaman jemaah.
Selain itu, dalam rapat yang sama, Panja DPR RI dan Pemerintah juga telah sepakat mengenai biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) untuk tahun 2026 yang ditetapkan sebesar Rp 87.409.366. Dari total biaya tersebut, biaya yang harus dibayarkan oleh jemaah atau yang dikenal dengan Bipih adalah sebesar Rp 54.194.365. “Komisi VIII RI dan Kementerian Haji dan Umrah sepakat bahwa besaran rata-rata BPIH 1447 Hijriah 2026 Masehi per jemaah reguler sebesar Rp 87.409.365,45,” tambah Marwan.
Agar lebih jelas, perlu dicatat bahwa besaran Bipih rata-rata ini mengalami penurunan sebesar Rp 2 juta dibandingkan dengan tahun 2025, di mana BPIH saat itu tercatat sebesar Rp 89.410.268,79. Diharapkan penurunan biaya ini bisa menjadi kabar baik bagi calon jemaah, mengingat haji merupakan salah satu ibadah yang memerlukan investasi waktu dan uang yang tidak sedikit.
Dalam persiapan ibadah haji, calon jemaah juga harus mempersiapkan berbagai hal, mulai dari dokumen yang diperlukan, biaya, hingga kondisi kesehatan. Memiliki persiapan yang matang dapat membantu mengurangi stres dan memastikan pengalaman haji yang lebih menyenangkan.
Ketika merencanakan perjalanan haji, penting untuk memastikan bahwa semua persyaratan dan dokumen telah lengkap. Pastikan untuk memeriksa paspor, visa, dan surat-surat lainnya yang mungkin diperlukan. Calon jemaah juga disarankan untuk mengikuti kegiatan bimbingan haji yang sering diadakan oleh berbagai lembaga dan organisasi. Kegiatan ini akan memberikan wawasan dan pengetahuan yang dibutuhkan selama pelaksanaan ibadah haji.
Selain itu, kesehatan juga menjadi faktor utama yang tidak bisa diabaikan. Sebelum keberangkatan, penting bagi calon jemaah untuk melakukan pemeriksaan kesehatan lengkap untuk memastikan bahwa mereka dalam kondisi prima. Mengingat perjalanan haji melibatkan banyak aktivitas fisik, seperti beribadah di tempat-tempat suci, menjaga kesehatan adalah kunci untuk menjalani ibadah dengan nyaman.
Memilih travel haji yang tepat juga merupakan langkah strategis. Mengingat banyaknya penyedia layanan haji, penting untuk melakukan riset dahulu. Cek kredibilitas, review dari jemaah sebelumnya, serta fasilitas yang ditawarkan. Selain itu, pastikan juga apakah mereka menyediakan paket tambahan seperti kuliner, transportasi, dan bimbingan ibadah.
Dengan semakin banyaknya pengetahuan yang ada, calon jemaah diharapkan dapat lebih mudah dalam merencanakan ibadah haji yang penuh berkah ini. Oleh karena itu, memanfaatkan teknologi dan informasi yang ada sangat dianjurkan. Banyak platform online kini menawarkan berbagai informasi dan layanan berkaitan dengan ibadah haji, mulai dari pendaftaran, hingga tips dan panduan selama berada di Tanah Suci.
Melakukan ibadah haji adalah impian bagi banyak umat Muslim. Kenyataan bahwa pengalaman ini bisa menjadi salah satu yang paling berkesan dalam hidup membuat setiap orang berusaha untuk merencanakan secara matang. Setiap detail, dari biaya hingga akomodasi, harus dipertimbangkan dengan hati-hati.
Dengan perkembangan informasi dan kebijakan terbaru mengenai pelaksanaan ibadah haji, pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan kualitas layanan bagi jemaah. Dengan harapan, semua calon jemaah haji akan dapat menjalani ibadah ini dengan penuh khusyuk dan kesan yang mendalam di dalam hati.
Agar ibadah haji Anda menjadi pengalaman yang tidak terlupakan, penting untuk mengikuti perkembangan terbaru dan mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik. Anda dapat mengunjungi situs resmi resmi seperti [Haji Cepat](https://hajicepat.com) untuk mendapatkan informasi yang paling akurat dan terkini mengenai perjalanan dan layanan ibadah haji.
Siap untuk Haji yang Tidak Terlupakan?
[https://hajicepat.com](https://hajicepat.com)



