Selama Ini Belum Sesuai dengan Mandat Undang-Undang


Jakarta – Dalam sebuah forum konsolidasi kelembagaan Kementerian Haji dan Umrah (Kemenhaj) yang berlangsung di Jakarta, Wakil Menteri Haji dan Umrah, Dahnil Anzar Simanjuntak, menegaskan pentingnya memastikan bahwa formula penentuan kuota haji sesuai dengan amanat undang-undang. Hal ini menjadi bagian dari agenda besar Kemenhaj untuk menata seluruh instrumen penyelenggaraan haji dengan lebih baik.

Dahnil menyatakan bahwa selama ini, sistem penentuan kuota haji belum berjalan semestinya dan akan ada perubahan ke arah yang lebih baik di masa mendatang. “Kami akan merujuk penuh pada regulasi yang berlaku,” ujarnya dalam keterangan pers yang disampaikan pada Kamis, 25 September 2025.

Kemenhaj yang baru dibentuk saat ini berada dalam fase yang dikenal sebagai “tarwiyah.” Dalam konteks ini, tarwiyah bukan hanya sekadar persiapan, melainkan juga sebuah momen penting untuk merapikan kelembagaan, menyusun arah kebijakan, serta memastikan setiap aspek penyelenggaraan ibadah haji berjalan dalam koridor hukum dan penuh integritas.

### Tiga Pilar Transformasi Kemenhaj

Dalam forum tersebut, Dahnil merinci tiga pilar utama yang menjadi fokus dalam transformasi Kemenhaj:

#### 1. Filosofi Eksistensi Kemenhaj

Pembentukan Kemenhaj merupakan sebuah warisan sejarah yang memiliki makna penting sejalan dengan visi politik Presiden selama dua dekade terakhir. Kemenhaj hadir untuk mengelola sektor haji yang memiliki nilai ekonomi yang besar secara fokus dan profesional. Di samping itu, haji juga mengandung dimensi simbolik dan aspek diplomasi internasional yang tidak boleh diabaikan.

Menurut Dahnil, Presiden telah kerap mengingatkan bahwa haji bukan sekadar ibadah, tetapi juga simbol kebangkitan umat. Di masa lalu, sosok HOS Cokroaminoto yang setelah melaksanakan haji berperan besar dalam perjuangan bangsa merupakan contoh nyata yang harus menjadi inspirasi ke depan.

Baca juga:  Soal Wacana Haji dengan Kapal Laut, BP Haji Tegaskan Belum Ada Pembahasan Resmi

#### 2. Integritas Kemenhaj

Tantangan terbesar yang dihadapi Kemenhaj, menurut Dahnil, adalah menjaga integritas dalam jajaran mereka. Praktik pungutan liar harus diberantas untuk menciptakan sistem yang adil. “Wajah utama Kemenhaj adalah integritas,” tegasnya.

Upaya untuk menekan biaya haji juga menjadi salah satu fokus utama. Dengan memangkas pungutan liar, Dhanil berharap Kemenhaj akan menjadi arena yang adil tanpa intervensi dari pihak manapun.

Dahnil juga menyinggung rencana revitalisasi Pusat Kesehatan Haji (Puskes Haji) agar lebih dapat memberikan manfaat kepada calon jamaah haji, dengan layanan yang lebih baik dan komplet.

#### 3. Persiapan Teknis dan Regulasi

Kemenhaj telah menyiapkan lebih dari 360 prosedur operasi standar (SOP) terbaru guna memastikan kelancaran dalam penyelenggaraan haji. Namun, isu kuota tetap menjadi sorotan utama. Dengan adanya pengakuan bahwa formula kuota yang ada selama ini tidak sesuai dengan undang-undang, kita bisa mengantisipasi adanya perombakan besar dalam sistem alokasi kuota di masa yang akan datang.

Menurut Dahnil, semua persiapan kelembagaan Kemenhaj diharapkan dapat selesai pada akhir Oktober 2025. Dia menegaskan bahwa tugas pokok Kemenhaj bukan sekadar menyukseskan ibadah, melainkan juga untuk memastikan bahwa ada “nyawa ekonomi dan historis” yang mengikutinya.

“Inilah jiwa Kemenhaj,” pungkasnya dengan penuh keyakinan.

### Meningkatkan Kualitas Layanan Haji

Dalam rangka meningkatkan kualitas layanan haji, Kemenhaj sedang fokus pada pengembangan sistem informasi yang terintegrasi dan mudah diakses oleh calon jamaah. Dengan menggunakan teknologi canggih, proses pendaftaran dan pengelolaan kuota haji diharapkan dapat menjadi lebih transparan, efektif, dan efisien.

Selain itu, Kemenhaj juga berencana untuk memperkuat kapasitas pelatihan bagi petugas haji agar mereka dapat memberikan pelayanan terbaik kepada jamaah selama berada di Tanah Suci. Ini termasuk menyediakan pelatihan bahasa asing bagi petugas untuk memudahkan komunikasi dengan jamaah dari berbagai negara.

Baca juga:  Kisah Staf Ahli Gubernur DIY Stop Merokok, Uangnya Ditabung untuk Daftar Haji

### Harapan dan Tantangan ke Depan

Masyarakat Indonesia tentu menaruh harapan besar terhadap reformasi ini. Tidak hanya untuk meningkatkan kualitas pelayanan, namun juga mengharapkan agar semua aspek penyelenggaraan haji dapat berjalan dengan lebih transparan. Ini penting mengingat jumlah jamaah yang terus meningkat setiap tahunnya, sehingga pengelolaan yang baik menjadi sebuah keharusan.

Kemenhaj juga harus menghadapi tantangan global seperti isu kesehatan, keamanan, dan perubahan cuaca. Oleh karena itu, penanggulangan dan mitigasi risiko harus menjadi bagian integral dalam setiap rencana yang dibuat.

**Akhir Kata**

Kemenhaj telah menyiapkan berbagai langkah strategis untuk mempersiapkan pelaksanaan ibadah haji di masa yang akan datang, demi memberikan yang terbaik bagi seluruh jamaah haji. Perubahan yang sedang dilakukan diharapkan mampu menjawab tantangan yang ada dan menjadikan ibadah haji sebagai pengalaman yang tidak hanya suci tetapi juga bermakna.

Apakah Anda salah satu calon jamaah yang berencana untuk melaksanakan ibadah haji? Pastikan Anda mengikuti perkembangan terbaru mengenai penyelenggaraan haji dan selalu tahu informasi terkini seputar pelayanan dari Kemenhaj.

Siap untuk Haji yang Tidak Terlupakan?

Kunjungi kami di Haji Cepat untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai persiapan, pelayanan, dan kebutuhan haji Anda. Mari wujudkan impian suci Anda dalam melaksanakan ibadah haji!

Source link

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top