Jakarta – Haji dan umrah merupakan dua ibadah yang sangat berarti bagi umat Islam di seluruh dunia. Mereka melambangkan kesalehan dan ketaatan kepada Allah SWT. Setiap Muslim yang mampu seharusnya berambisi untuk melaksanakan ibadah ini sebagai bagian dari kehidupan spiritual mereka. Meski keduanya dilakukan di Tanah Suci Makkah, terdapat perbedaan yang mendasar antara haji dan umrah, baik dari segi syarat kehadiran, waktu pelaksanaan, maupun hukum yang terkait.
Pengertian Haji dan Umrah
Apa itu haji dan umrah? Menurut buku Manajemen Haji dan Umrah karya Dr. Ahmad Zuhdi, MA, haji dalam konteks etimologi berarti ‘niat’ atau ‘Al Qasdu’. Secara syara, itu dimaknai sebagai niat menuju Baitul Haram yang diiringi dengan amal ibadah tertentu. Sementara itu, umrah dapat dipahami sebagai ibadah sunah yang dilakukan dengan cara yang lebih sederhana dan dapat dilakukan kapan saja. Haji memiliki waktu dan syarat yang lebih ketat dibandingkan dengan umrah.
Perbedaan Haji dan Umrah
Sebagaimana dijelaskan dalam buku Ibadah Haji Rukun Islam Kelima oleh Ahmad Sarwat, Lc., MA, terdapat empat perbedaan utama antara haji dan umrah yang perlu diketahui oleh setiap jemaah.
1. Haji Terikat Waktu Tertentu
Perbedaan pertama adalah waktu pelaksanaan. Ibadah haji dilaksanakan hanya pada waktu tertentu dalam setahun, yang dimulai dari bulan Syawal hingga sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, dengan inti pelaksanaan berada pada tanggal 9 Dzulhijjah saat wukuf di Arafah. Jika ada Muslim yang ingin melaksanakan haji, mereka harus merencanakan perjalanan ini jauh-jauh hari. Di sisi lain, umrah dapat dilakukan kapan saja sepanjang tahun, bahkan berkali-kali dalam sehari, mengingat kebutuhannya tidak terikat oleh waktu tertentu.
2. Haji Harus ke Arafah, Muzdalifah, Mina
Perbedaan kedua berkaitan dengan lokasi. Haji mensyaratkan jemaah untuk melakukan perjalanan ke berbagai lokasi penting di sekitar Makkah, termasuk Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Dalam proses haji, perjalanan fisik menjadi bagian dari rangkaian ibadah yang harus dilakukan. Berlawanan dengan ini, umrah lebih sederhana karena seluruh serangkaian ritualnya dapat dilakukan di dalam Masjidil Haram.
3. Haji Hukumnya Wajib
Hal lain yang membedakan adalah hukum dari kedua ibadah tersebut. Ibadah haji memiliki status hukum yang wajib bagi setiap Muslim yang dewasa dan mampu. Ini merupakan salah satu dari rukun Islam. Sedangkan umrah memiliki status sunnah, meskipun ada perbedaan di kalangan ulama; beberapa diantaranya menganggap bahwa umrah juga wajib dilakukan setidaknya sekali dalam seumur hidup.
4. Haji Memakan Waktu yang Lama
Mengenai durasi pelaksanaan, ibadah haji memakan waktu lebih lama dibandingkan umrah. Pelaksanaan haji paling cepat memerlukan waktu sekitar empat hari, mengikuti rangkaian ritual mulai dari 9 Dzulhijjah hingga 12 Dzulhijjah. Namun, bagi mereka yang memilih nafar tsani, waktu ini bisa melampaui lima hari. Di sisi lain, umrah biasanya bisa diselesaikan dalam waktu yang singkat, sekitar 2 hingga 3 jam saja.
5. Haji Butuh Kekuatan Fisik Lebih
Selanjutnya, haji juga membutuhkan kekuatan fisik yang lebih besar. Dengan melibatkan hampir semua aspek fisik dan mental, haji menciptakan tantangan yang jauh lebih besar dibandingkan umrah. Kegiatan yang dilakukan dalam ibadah haji berskala besar, dimana jemaah harus berinteraksi dengan jutaan orang dalam waktu yang singkat, sedangkan pelaksanaan umrah berlangsung lebih tenang dan tidak dipadati oleh orang.
6. Rukun Haji dan Umrah
Dalam hal rukun, pelaksanaan haji dan umrah juga berbeda. Mengacu pada buku Manajemen Haji dan Umrah karya Dr. Ahmad Zuhdi, MA, terdapat beberapa rukun yang perlu diperhatikan. Rukun haji mencakup ihram, wukuf di Arafah, thawaf ifadah, sa’i antara Shafa dan Marwah, tahallul (mencukur rambut), dan harus tertib dalam menjalankannya. Rukun umrah jauh lebih sedikit, yang terdiri dari ihram, thawaf, sa’i, tahallul, dan harus dilakukan dengan urutan yang benar.
7. Biaya Pelaksanaan
Perbedaan terakhir yang juga tidak kalah penting adalah biaya pelaksanaan. Umumnya, biaya untuk melaksanakan ibadah haji lebih tinggi dibandingkan umrah. Hal ini disebabkan oleh waktu yang lebih lama, rangkaian ritual yang lebih banyak, serta berbagai lokasi yang berbeda. Sebaliknya, biaya umrah cenderung lebih terjangkau karena dapat diselesaikan dengan lebih cepat dan tidak memerlukan banyak perpindahan lokasi.
Mengunjungi tempat-tempat suci seperti Ka’bah dan Masjidil Haram bukan hanya sekedar ibadah, namun juga merupakan pengalaman yang mendalam bagi setiap jemaah. Kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan berdoa di tempat yang mulia ini seharusnya menjadi impian setiap Muslim.
Jadi, bagi kamu yang ingin melakukan ibadah haji atau umrah, penting untuk memahami perbedaan di antara keduanya. Jika kamu memiliki keinginan untuk melaksanakan haji, pastikan untuk merencanakannya dengan baik agar pengalaman tersebut menjadi sebuah perjalanan spiritual yang tak terlupakan.
Siap untuk Haji yang Tidak Terlupakan?
Jangan ragu untuk memulai perjalanan spiritual-mu hari ini! Kunjungi kami di HajiCepat.com untuk informasi lebih lanjut mengenai layanan haji dan umrah yang kami tawarkan. Dapatkan pengalaman religius yang sempurna dan siapkan dirimu untuk perjalanan ke Tanah Suci!



